PENGGUNAAN EKSTRAK BIJI KARET UNTUK PEMBIUSAN PADA TRANSPORTASI IKAN KERAPU LUMPUR (Epinephelus coioides) DENGAN SISTEM TERTUTUP

Tanjung, Aldi Setiadi (2022) PENGGUNAAN EKSTRAK BIJI KARET UNTUK PEMBIUSAN PADA TRANSPORTASI IKAN KERAPU LUMPUR (Epinephelus coioides) DENGAN SISTEM TERTUTUP. Skripsi thesis, Universitas Pekalongan.

[img] Text
Aldi Setiadi Tanjung.pdf

Download (145kB)

Abstract

Ikan kerapu (Epinephelus sp.) bernilai ekonomis tinggi dan berpeluang dipasarkan baik didomestik maupun internasional. Ekspor ikan kerapu melaju pesat sebesar 350% yaitu dari 69 ton menjadi 157 ton (tahun 2012 -2015). Ikan kerapu merupakan komoditas perdagangan internasional yang harganya mahal dan permintaanya tinggi. Namun, sebagian besar produksi ikan kerapu dari Indonesia adalah hasil tangkapan alam yang menggunakan bahan peledak atau racun (potasium sianida) sehingga akan merusak lingkungan hidupnya dan menyebabkan kepunahan. Berkat potensinya yang cukup besar, Departemen Kelautan dan Perikanan telah menjadikan ikan kerapu sebagai salah satu komoditas unggulan nasional. Mengingat tingginya permintaan masyarakat akan ikan kerapu lumpur, maka sekarang mulai berkembang kegiatan usaha budidaya ikan kerapu dengan menggunakan kolam. Budidaya ikan kerapu dalam kolam secara ekonomis telah memberikan dampak positif yang cukup penting bagi peningkatan pendapatan pembudidaya ikan. Hal ini dikarenakan dalam proses pembudidayaan ikan kerapu cukup mudah dan ditambah ikan kerapu memiliki nilai jual yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan ekstrak biji karet dalam media transportasi akan berpengaruh terhadap tingkat kelangsungan hidup ikan kerapu lumpur yang ditransportasikan dengan sistem tertutup dan berapakah dosis media transportasi yang memberikan tingkat kelangsungan hidup ikan kerapu lumpur tertinggi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak lengkap (RAL) yang menerapkan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang diterapkan adalah perbedaan dosis ekstrak biji karet dalam media transportasi, yaitu A (Dosis ekstrak biji karet 5 ppm), B (Dosis ekstrak biji karet 10 ppm), C (Dosis ekstrak biji karet 15 ppm), dan D (Dosis ekstrak biji karet 20 ppm). Hasil dari penelitian yang sudah dilaksanakan mendapatkan hasil sintasan tertinggi pada perlakuan B yaitu 88,88, kemudian disusul pada perlakuan C yaitu 69,44, kemudian pada perlakuan D yaitu 52,77, dan hasil terendah pada perlakuan A yanitu 47,22. sintasan (survival rate) ikan kerapu lumpur (Epinephelus coioides) tertinggi terdapat pada perlakuan dosis 10 ppm sebanyak 88,88% sedangkan pada perlakuan dosis 15 ppm rata – rata sintasan (survival rate) ialah 69,44% dan perlakuan pada dosis 20 ppm sebanyak 52,77%. Sintasan (Survival rate) yang terendah berada pada perlakuan dosis 5 ppm sebanyak 47,22%

Item Type: Karya Ilmiah (Skripsi)
Subjects: S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Depositing User: S.Hum. Niken Maharani Hayuningtyas
Date Deposited: 21 Jun 2023 01:47
Last Modified: 21 Jun 2023 01:47
URI: http://repository.unikal.ac.id/id/eprint/745

Actions (login required)

View Item View Item