Cemaran Bakteri Salmonella pada Makanan dan Minuman yang Diperjual Belikan Dibeberapa Wilayah di Indonesia

Virdianita, Alreza and Maulana, Jaya and Fitriyani, Nur Lu'lu (2022) Cemaran Bakteri Salmonella pada Makanan dan Minuman yang Diperjual Belikan Dibeberapa Wilayah di Indonesia. Jurnal Widya Mandiri, 7 (4). pp. 85-91.

[img] Text (Artikel Jurnal)
Artikel 88.pdf

Download (480kB)

Abstract

Makanan merupakan kebutuhan dasar manusia karena memungkinkan manusia untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Namun, jika makanan termasuk bahan yang terkontaminasi dan dikonsumsi, dapat menyebabkan infeksi bawaan makanan (foodborne disease), yaitu penyakit yang disebarkan oleh makanan yang terkontaminasi (Prananda et al., 2019). Makanan yang tidak bersih akan terkontaminasi mikroorganisme, termasuk Salmonella sp. Bakteri Salmonella sp menyebabkan penyakit tifus atau Salmonellosis. Salmonellosis disebabkan oleh makanan yang terkontaminasi oleh bakteri yang dikonsumsi oleh manusia. Salmonellosis ditandai dengan gejala akut demam, sakit perut, diare, kadang-kadang muntah. Salmonellosis adalah istilah yang menunjukkan adanya infeksi oleh kuman Salmonella sp (Rizqoh & Hamka Ismuda, 2021). Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengidentifikasi cemaran bakteri Salmonella sp pada makanan.Artikel ini berdasarkan literatire review beberapa hasil penelitian terkait cemaran bakteri Salmonella sp pada makanan. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian artikel pada Google scholar adalah “Cemaran bakteri Salmonella pada makanan”. Artikel yang dikumpulkan terkait dengan cemaran bakteri salmomella pada makanan yang berjumalah 3.090 selanjutnya dipilih berdasarkan faktor penyebab kontaminasi bakteri salmonella pada makanan dan minuman sehingga ditemukan 10 artikel yang relevan dengan tujuan penulisan artikel dari terbitan tahun 2018-2022. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) Surveillance Perventable Disease Typhoid and Other Invasive Salmonellosis menunjukkan bahwa pada tahun 2019 diperkirakan ada 11-12 juta kasus pertahun demam tifoid dan sekitar 128.000- 161.000 kematian tiap tahun, dibandingkan dengan perkiraan 6 juta kasus demam paratifoid dan 54.000 kematian seriap tahunnya (WHO, 2019)

Item Type: Article
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions: Artikel Unikal
Depositing User: S.Hum. Niken Maharani Hayuningtyas
Date Deposited: 17 Feb 2023 05:42
Last Modified: 17 Feb 2023 05:42
URI: http://repository.unikal.ac.id/id/eprint/436

Actions (login required)

View Item View Item