PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA: PERMASALAHAN DAN SOLUSI

Mahirun, Mahirun (2012) PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA: PERMASALAHAN DAN SOLUSI. In: Prosiding Seminar Nasional 2012 Perkembangan Dan Prospektif Ekonomi Islam Di Indonesia, Pekalongan Indonesia.

Preview	Text HASIL CEK TURNITIN_EKOS PERBANKAN 2012_MAHIRUN.pdf Download (3MB) | Preview
	Other (Plain Text Bibliography) bibliography.txt - Bibliography Download (2kB)
Preview	Text SERTIFIKAT SEMNAS EKOS 2012.pdf Download (130kB) | Preview

Abstract

Dengan semangat ukhuwah islamiyah perbankan syariah dilahirkan untuk mengatasi berbagai kekurangan yang ada di perbankan konvensional. Ayu (2012) berpendapat bahwa hanya kelompok tertentu saja yang diuntungkan dengan adanya sistem ekonomi konvensional yang sudah ada dan banyak diterapkan saat ini. Pembentukan Perbankan syariah ini di harapkan dapat berkembang dengan berdasarkan hukum (syariah) islam secara kaffah (keseluruhan). Perbankan syariah tidak diperkenankan untuk memperoleh spread/keuntungan dari cara-cara seperti pungutan atau pinjaman dengan bunga (disebut juga riba), karena hal tersebut di haramkan dalam agama Islam, dan juga kegiatan penanaman dana/modal yang tidak diperbolehkan di bank islam/perbankan syariah. Dengan semangat tersebut diharapkan juga ekonomi islam akan menjadi payung dalam kehidupan umat manusia dan dapat mencapai masa kejayaan lagi seperti dahulu. Arsitektur Perbankan Indonesia (API) mengembangkan kerangka sistem perbankan syariah dengan cara dual-banking system atau sistem perbankan ganda dengan menyajikan pilihan/alternatif jasa perbankan yang semakin lebih komprehensif kepada seluruh lapisan masyaraka. Fachri (2012) dalam kajiannya menemukan bahwa kedua system perbankan ini, baik perbankan syariah maupun konvensional membentuk sinergi guan melakukan mobilisasi pembiayaan di sektor yang masuk kategori perekonomian nasional untuk memampukan tingkat pembiayaannya. Karakteristik operasional yang saling menguntungkan baik bagi masyarakat maupun bank itu sendiri di kedepankan dengan prinsip bagi hasil yang memberikan alternatif sistem perbankan, keadilan dalam melakukan transaksi lebih ditonjuolkan, investasi yang memiliki nilai etika, system produksi mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan, dan kegiatan-kegiatan yang sifatnya spekulatif dalam transaksi keuangan di hindari dan tidak diperbolehkan. Kegiatan funding dan lending serta pelayanan jasa yang lebih variatif, menjadi perbankan ini selayaknya dapat menjadi pilihan yang baik dan kompeten untuk diminati oleh seluruh masyarakat Indonesia baik yang muslim maupun yang non muslim. Ajaran ini sesuai dengan Islam yang rahmatan lil ‘alamin atau memberi rahmat bagi seluruh alam. Sektor keuangan dengan sektor riil dapat tercipta harmonis, keduanya dapat direkatkan dengan model penggunaan produk serta instrumen keuangan syariah yang di sediakan. Pencapaian kestabilan perekonomian dalam jangka menengah dan jangka panjang dapat tercapai apabila penggunaan produk dan serta instrumen perbankan syariah di gunakan dalam melakukan kegiatan bisnis dan keuangan secara keseluruhan. Kegiatan yang tidak menentu dan sifatnya spekulatif dikurangi sehingga masyarakat memperoleh kepastian dalam menjalankan usahanya untuk mencapai kesejahteraan. Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan aturan yang menjadi landasan yang memadai dan dapat menjadi dasar hukum yang kuat bagi perkembangan perbankan ini di Indonesia yaitu Undang-Undang No. 21 Tahun 2008. Akselerasi pertumbuhan dari bank ini dapat lebih cepat tercapai, sehingga secara signifikan perekonomian nasional dapat meningkat.

Actions (login required)

View Item